Latar Belakang
Diantara semua daratan yang luasnya sebanding dengan
semenanjung Arab, dan diantara semua bangsa yang kepentingan dan makna
historisnya sejajar atau mendekati bangsa Arab, hanya bangsa Arab yang
luput dari perhatian dan kajian serius
di masa modern ini.
Meski luas semenanjung Arab kurang
lebih seperempat wilayah Eropa, atau sepertiga wilayah Amerika, namun yang kita
ketahui tentang belahan dunia ini benar-benar di luar proporsi yang seharusnya.
Kita bahkan mengetahui lebih banyak tentang wilayah Arktik dan Antartika dari
pada wilayah Arab.
Sebagai tempat kelahiran rumpun
Semit, semenanjung Arab menjadi tempat menetap orang-orang yang kemudian bermigrasi
ke wilayah Bulan Sabit Subur, yang kelak dikenal dalam sejarah sebagai bangsa
Babilonia, assyira, phoenisia, dan Ibrani. Sebagai tempat munculnya tradisi
Semit sejati, wilayah gurun pasir Arab merupakan tempat lahirnya tradisi
Yahudi, dan kemudian Kristen yang secara bersama-sama membentuk karakteristik
rumpun Semit yang telah dikenal baik. Pada Abad pertengahan, semenanjung Arab
melahirkan sebuah bangsa yah menaklukan sebagian besar wilayah dunia yang kelak
menjadi pusat-pusat perbedaan, dan melahirkan sebuah agama Islam yang dianut
oleh sekitar 450 juta orang, yang mewakili hampir semua ras di berbagai
kawasan. 1 dari delapan orang di dunia adalah pengikut Muhammad. Seruan azan
berkumandang lima kali sehari semalam mengintari bagian terbesar dari lingkaran
bumi yang beriklim hangat.